MITIGASI BENCANA
KEBAKARAN

Kebakaran harus diwaspadai karena dapat terjadi setiap saat. Akibatnya bisa fatal apalagi bila sistem proteksi yang handal tidak tersedia, sementara kondisi infrastruktur masih kurang mendukung. Kebakaran dapat disebabkan karena faktor kelalaian manusia, kendala teknis, atau faktor alam.
BANJIR

Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan tersebut.
Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggungjawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai.
Kejadian bencana banjir bersifat lokal. Satu daerah bisa terlanda banjir dan daerah lainnya aman. Kendati sifatnya bencana lokal, namun terkadang banjir juga dapat meluas dan melumpuhkan kehidupan di daerah yang cukup luas sekaligus.
GEMPA

Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan.
Jenis bencana gempa ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam sekejap.
GUNUNG MELETUS

Gunung meletus atau erupsi gunung api memiliki dua jenis bahaya berdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Berikut bahaya dari erupsi gunung api:
-
Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahaya ini merupakan campuran material erupsi antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300 – 700°C, kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.
-
Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya >10.000°C dan dapat merusak segala bentuk infrastruktur.
-
Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut antara lain CO 2 , SO 2 , Rn, H 2 S, HCl, HF, H 2 SO 4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.
-
Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadi ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai 200°C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer.
-
Hujan abu. Material abu tampak halus dan bergerak sesuai arah angin.
-
Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan bentuk banjir lahar.
TSUNAMI

Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam. Jenis bencana tsunami disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di pantai, atau karena letusan gunung api di laut.
Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun, namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
TANAH LONGSOR

Bencana tanah longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran.
Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di jalur longsoran.
KEKERINGAN

Kekeringan merupakan kondisi kekurangan pasokan air dari curah hujan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu musim atau lebih, yang berakibat pada kekurangan air untuk beberapa sektor kegiatan, kelompok atau lingkungan (UNISDR, 2019).
ANGIN PUTING

Bencana angin puting beliung sebagai akibat dari peristiwa hidrometeorologis meningkat intensitas kejadiannya pada masa peralihan musim.
Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Ancaman puting beliung sulit diprediksi karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana putting beliung adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang.
BENCANA NONALAM/COVID-19

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit serius seperti MERS dan SARS. Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV (Covid-19), diduga penularannya dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan (Cina) semuanya memiliki riwayat kontak dengan pasa hewan Huanan.
Covid-19 mempunyai tanda-tanda gejala demam >38°C, batuk, sesak napas yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Gejala tersebut diperberat jika penderita adalah usia lanjut dan memiliki penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstruktif menahun atau penyakit jantung.
Bagikan :
Dilihat 366 Kali.