PENGALAMAN PENYELENGGARA PEMILU TINGKAT KECAMATAN
Bandung, kab-bandung.kpu.go.id – Rabu (23/06/2021), KPU Kabupaten Ciamis menyelenggarakan webinar dengan tema "Bincang Pemilu dan Demokrasi bersama mantan Penyelenggara di Tingkat Kecamatan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam)". Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan ini memiliki tantangan yang cukup luar biasa, apalagi dimasa pandemi, rekan-rekan kita di 8 (delapan) kabupaten/kota di Jawa Barat yang menyelenggarakan Pemilihan Serentak Tahun 2020 telah membuktikan penyelenggaran kontestasi dengan sukses, lancar dan selamat, ujar ketua KPU Kabupaten Ciamis, Agus Fatah Hidayat, saat membuka acara webinar.
Agus menyampaikan jika berbicara rangkaian tahapan sebuah Pemilu, ketika tahun 2019 kita memiliki pengalaman melaksanakan Pemilu yang katanya paling rumit dan memiliki tantangan luar biasa, terutama dengan lima surat suara. Salah satu tantangannya yaitu tahapan logistik surat suara, termasuk dalam pendistribusian surat suara, dapat dirasakan bahwa kerja keras bukan hanya di tingkat PPK, bukan hanya di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), tetapi ke tingkat pengawasan juga sama, di Bawaslu, Panwascam atau Panitia Pengawas Lapangan (PPL) sama-sama memerlukan kehati-hatian dan ketelitian. Untuk tahun 2024 polanya hampir sama dengan Pemilu di tahun 2019, inilah yang menjadi tantangan sehingga kita penyelenggara harus jauh-jauh hari mulai menyosialisasikannya kepada publik dan para pemangku kepentingan.
Uce Kurniawan, Ketua Bawaslu Kabupaten Ciamis, berkesempatan menjadi pemantik pada kesempatan ini mengatakan ada beberapa catatan, diantaranya bagaimana kesiapan rekan-rekan penyelenggara di level kecamatan. Kami sampaikan bahwa persoalan sumber daya manusia (SDM) terkait dengan proses penyelenggaraan ini menjadi penting di level kecamatan, kita harus mempunyai SDM yang mumpuni untuk menjawab terkait kesiapan itu. Jika perhelatan Pemilu ini digelar dalam kondisi yang masih pandemi Covid-19, maka harus ada kesiapan-kesiapan khusus, artinya stamina penyelenggara harus menjadi perhatian penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk membangun penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang berkualitas. Persoalan ini diharapkan perlu dibedah dan digali untuk menjadi bahan persiapan di perhelatan Pemilu/Pemilihan Tahun 2024.
Pengalaman ketika menjadi PPK disampaikan oleh Tuti Herawati, mantan anggota PPK yang saat itu mengemban tanggungjawab di divisi teknis. Persiapan, kordinasi dengan stakeholders setempat, mengikuti bimbingan teknis dan sosialisasi merupakan langkah-langkah awal saat memulai tugas sebagai penyelenggara. Kekurangpahaman PPS menjadi salah satu faktor yang menghambat dalam pengadministrasian atau pelaksanaan Pemilihan. Untuk meningkatkannya, diharapkan lebih memperbanyak bimbingan teknis untuk lebih memaksimalkan lagi dalam pemahamannya. Hal yang tidak jauh berbeda disampaikan Elan Jaelani, mantan PPK di Kecamatan Barebeg, hal yang sangat berat bagi kami yaitu saat pemungutan suara di TPS, namun kami bersyukur karena berjalan lancar, untuk logistik juga tidak ada kendala sebab lokasinya paling dekat dan tidak ada masalah dengan jumlah logistik yang akan didistribusikan. Sedangkan di tingkat PPK juga berjalan lancar berkat koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik, sehingga segala kendala dapat teratasi.
Dari sisi Panwascam, Oyon Rusdiana, mantan Panwascam Kecamatan Pamarican, berbagi pengalamannya dalam melaksanakan tugas, bahwa sebagai seorang pengawas itu tidak sesederhana melaksanakan pekerjaan lain, memang betul dibutuhkan SDM yang mempunyai integritas yang cukup baik, sehingga misalnya harus beraktivitas di luar jam kerja, mereka masih mau menunaikan tugasnya. Dalam menjalankan tugas kami memiliki strategi, yang pertama membuka diri kepada masyarakat agar masyarakat melakukan pengawasan partisipatif, kemudian ketika muncul beberapa masalah kami selalu berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga dapat kami selesaikan di tingkat Panwascam, ada juga yang harus ditangani oleh tingkat Bawaslu Kabupaten, terangnya. (Humas KPU Kabupaten Bandung)