MEDIA KREATIF DIGITAL UNTUK PENGUATAN DEMOKRASI

Bandung, kab-bandung.kpu.go.id – Rabu, 8 September 2021, KPU Provinsi Jawa Barat mengadakan webinar 3D (Data & Digital Discussion) seri ke-8. Tema yang diambil kali ini mengenai Media Kreatif Digital Untuk Penguatan Demokrasi. Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifky Ali Mubarok, memberikan sambutannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan webinar pada hari ini. Untuk penguatan pemilu dan pemilihan dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi yang dilakukan, baik di Provinsi Jawa Barat maupun Kabupaten/Kota lainnya, sudah seharusnya kita dapat memanfaatkan media-media digital yang sangat potensial untuk memberikan informasi maupun mengedukasi masyarakat, termasuk yang terkait dengan pembangunan atau penguatan demokrasi. KPU dapat memanfaatkan media digital menjadi media utama untuk menyampaikan informasi dan edukasi, sehingga sudah saatnya kita menanggalkan media-media konvensional atau media luar ruang yang biasanya digunakan. Untuk itu diperlukan media literasi digital kreatif  yang harus dilakukan agar apa yang diinformasikan KPU terkait pemilu dan pemilihan dapat mengundang ketertarikan masyarakat untuk membaca dan memperbincangkan.

Untuk itu, Rifqi mengajak agar KPU dapat bersama-sama belajar bagaimana membuat media digital kreatif, tidak hanya untuk penguatan demokrasi, tetapi juga menyampaikan informasi yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk membahas isu-isu terkait pemilu dan pemilihan. Anggota KPU Provinsi Jawa Barat, Titik Nurhayati, memberikan sedikit pengantar kegiatan diskusi pada edisi spesial ini, tentang bagaimana membuat konten digital yang akan mengisi ruang media sosial maupun media publikasi yang dimiliki oleh KPU. Untuk memproduksi sebuah grafik digital ada yang dapat berupa gambar maupun tidak.

Astu Prasidya yang merupakan Film and Animator Director, sekaligus Nominator Piala Citra Film Pendek Terbaik, bertindak sebagai Narasumber. Astu membagikan pengalamannya selama memproduksi content digital, dimana ide-ide yang muncul dalam pembuatan sebuah konten ia dapatkan, salah satunya bisa didapat dari data-data atau ide cerita yang klien berikan, atau bahkan muncul dari keresahannya tentang masalah sosial, masalah lingkungan ataupun masalah lainnya, sehingga tercipta sebuah karya, dalam hal ini karya animasi. Astu menjelaskan, untuk pembuatan konten digital yang pertama harus dilakukan yaitu mengenal medianya terlebih dahulu dan mengetahui karakteristik platform-platform yang akan digunakan, sehingga kita juga dapat menentukan berapa durasi yang akan dibuat sesuai dengan platformnya. Selanjutnya yang harus dilakukan dalam pembuatan konten digital yaitu bagaimana caranya menarik perhatian audiens untuk melihat konten tersebut, tentu disertai dengan isi pesan yanga akan disampaikannya. Untuk perangkat yang digunakan, Astu justru tidak memiliki alat sendiri, melainkan cukup dengan sewa, karena menyewa beliau mendapatkan alat-alat yang terbaru, lain halnya jika memiliki alat sendiri. Dan hal ini dibuktikan oleh hasil karyanya yang selalu menarik. Secara teknisnya KPU harus memiliki konsep dan grand design yang bagus untuk membuat suatu karya agar lebih terukur, agar media yang digunakan KPU dalam memberikan informasi lebih menarik, dengan konsep yang seragam dan satu kesatuan.

Narasumber kedua, Irawan Karseno, seorang seniman dan interior desainer, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta 2015-2018, berbagi cerita dan pandangannya mengapa seni harus diperkuat untuk peradaban, mengapa produksi seni penting untuk memperkuat masyarakat Indonesia, dalam konteks ini memperkuat demokrasi.  Menurutnya dalam bernegara, pemilih itu ibarat keluarga yang rukun dengan berbagai suku, ras, budaya dan agama,  satu keluarga besar yang membuat satu perhelatan besar yang bernama pemilu, untuk memilih kepala pelayan kita. Seni bukan hanya untuk kepentingan seniman saja, tetapi mempunyai sisi yang spiritual dalam pengertian, membangun peradaban atau membangun kebudayaan, karena sebetulnya seni memperhalus perasaan manusia, memahami kebenaran dengan perasaan. Seni juga berbicara tentang hal-hal yang melatih empati manusia menjadi lebih besar, empati yang dapat membangun toleransi.

Problematika yang ada saat ini yaitu kesenian dan kreatifitas juga digunakan oleh dinamika politik kekuasaan, dimungkinkan terjadinya perang konten di dalam ruang digital. Maka tugas KPU bersama seniman ahli yaitu membangun informasi yang tidak sekedar propaganda dan instruksional, melainkan informasi sebesar-besarnya agar bagaimana semua elemen masyarakat menjaga negara ini, tutup Irawan. (Humas KPU Kabupaten Bandung)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 52 Kali.