MEDIA CENTER MODAL KPU MEMBANGUN KEPERCAYAAN PUBLIK

Bandung, kab-bandung.kpu.go.id – Media center KPU merupakan modal bagi penyelenggara dalam menyebarkan informasi kepemiluan dan membentuk kepercayaan publik terhadap lembaga. Media center KPU harus dapat memproduksi materi publikasi yang informatif dan aplikatif bagi publik, ungkap Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Litbang, Undang Suryana, dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Komunikasi Media bagi Pengelola Media Center KPU Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang diselenggarakan KPU Provinsi Jawa Barat, Senin (13/12/21). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring (hybrid) yang diikuti oleh seluruh pengelola media center di lingkungan KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.

Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok, dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui media center, KPU sebagai penyelenggara pemilu dapat membangun dan mengelola komunikasi yang baik kepada publik. Media center tidak hanya berperan pada saat tahapan, tetapi di luar tahapan pemilu dan pemilihan juga harus aktif memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan media center yang optimal karena memiliki peranan yang vital untuk kesuksesan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan.

Inilah salah satu latar belakang yang menjadi inisiasi KPU Provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan pelatihan pengelolaan media center. Acara ini secara umum diselenggarakan dalam rangka membangun dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024 mendatang. Seperti kita ketahui bersama saat tahapan penyelenggaraan, KPU selalu menjadi sasaran  pemberitaan negatif. Dengan demikian, media center harus dapat berperan sebagai penyeimbang serta menjadi sarana sosialisasi yang efektif diera menjamurnya media digital, terang Anggota KPU Kabupaten Bandung Divisi Sosialisasi, SDM, dan Partisipasi Masyarakat, Supriatna, yang turut mengikuti pelatihan tersebut.

Turut hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini yaitu Dosen ilmu Komunikasi Fisip Universitas Pasundan/Anggota Dewan Redaksi Pikiran Rakyat, Erwin Kustiman. Erwin menjelaskan bahwa Media Center adalah organisasi/unit/entitas yang dibentuk untuk mengembangkan pelayanan Informasi kepada publik sebagai bagian dari upaya mendorong masyarakat dalam mendapatkan informasi yang akurat, cepat, mudah dan terjangkau. Fungsi media center meliputi wahana diseminasi informasi publik, pertukaran, pelayanan informasi dan komunikasi publik.

Lebih lanjut Erwin menerangkan mengenai perbedaan News Release dan Feature Release. News release atau hard news merupakan penyampaikan informasi yang aktual, isu yang paling menarik dalam informasi yang akan disampaikan diterangkan paling awal. Sedangkan feature gaya penulisannya lebih humanis atau human interest. Pada dasarnya dalam mengolah dan menyampaikan informasi harus jelas, serta teknik penulisan mencakup unsur What, Why, Who, Where, When (5W) + How (1H) serta news value atau menarik. Revitalisasi media center itu penting dan mempunyai dampak kepada kepercayaan publik.

Dosen Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia, Irwan Tarmawan, menjadi narasumber kedua. Pemaparan diawali dengan memaparkan pengertian Desain. Desain adalah suatu proses pengembangan gagasan dengan membangun pola hubungan antara masalah, kemungkinan solusi dengan pemerhati/pengguna yang ditujunya. Desain grafis atau desain komunikasi visual adalah proses pengembangan solusi untuk suatu permasalahan dengan menggunakan potensi grafis atau komunikasi visual sebagai alat/media bantunya. Tidak semua bisa membuat desain, namun semua bisa memiliki ide/gagasan yang dapat dituangkan dalam bentuk desain atau komunikasi visual yang menarik dan informatif, ungkap Irwan.

Agar informasi yang disampaikan olen media center menarik secara visual, desain mempunyai peranan yang tidak kalah penting. Desain grafis/desain komunikasi visual hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Irwan menekankan dalam membuat desain kuncinya adalah kesederhanaan. Kesederhanaan ini melingkupi: (1) How to Say, harus dapat dimengerti (sederhana) dan menarik target audiens kita untuk ingin tahu lebih banyak lagi tentang apa yang kita informasikan; (2) Appeal, yang tepat untuk target audiensnya; dan (3) Jangan berlebihan, yakni pahami cara yang benar membuat karya kreatif. (Hupmas KPU Kabupaten Bandung)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 101 Kali.